Pengrajin Tahu Garut Siap Ekspansi Pasar, Optimis Gairahkan Ekonomi Lokal

 


Garut — zona TV 

Agus Setiawan, pengrajin tahu asal Kampung Cikamiri, Desa Sirnasari, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, kini tengah bersiap memperluas jangkauan pasarnya. Usaha tahu yang dirintis sejak 2020 dan merupakan warisan orang tuanya, Ahmad, itu kini semakin berkembang berkat pengalaman, konsistensi kualitas, serta kelengkapan perizinan yang dimilikinya.

Saat ditemui di tempat produksinya pada Jumat (22/11/2025), Agus tampak sibuk melayani pelanggan yang datang silih berganti. Meski begitu, ia tetap menyambut ramah kedatangan awak media. Ia mengungkapkan rasa syukur karena usahanya mampu bertahan bahkan terus tumbuh meskipun sempat menemui tantangan berat saat pandemi Covid-19 melanda.

"Alhamdulillah, usaha tahu ini masih bisa eksis sampai sekarang. Ini semua berkat kerja keras dan dukungan para pelanggan setia," ujar Agus.

Untuk menjawab tingginya permintaan, Agus berencana memperluas lahan produksi dan menambah kapasitas dengan mengoptimalkan peralatan baru serta menyiapkan ketersediaan bahan baku lebih banyak. Hal ini ia lakukan demi menjaga kualitas produk yang selama ini menjadi keunggulannya.

Meski menyadari bahwa bantuan permodalan dari pemerintah akan sangat membantu, khususnya untuk pengadaan alat produksi dan stok bahan baku, Agus menegaskan bahwa dirinya lebih memilih mengandalkan kemampuan sendiri. Inovasi dan ketekunan menjadi pegangan utama dalam pengembangan usaha.

"Kami akan terus memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Kualitas produk dan pelayanan adalah prioritas utama kami," tegasnya.

Ekspansi yang tengah disiapkan Agus Setiawan menargetkan belasan titik pemasaran baru, baik di pasar tradisional maupun modern, termasuk jaringan MBG. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, mulai dari penciptaan lapangan kerja, meningkatnya pendapatan petani kedelai sebagai pemasok bahan baku, hingga bertambahnya penghasilan pedagang keliling yang menjual produk tahu miliknya.

Penulis: Gilang Ferdian



Lebih baru Lebih lama