BPBD Ciamis Respons Cepat Kejadian Bencana di Kadupandak, Tinjau Rumah Tertimpa Pohon dan Longsor di SDN Kadupandak

 


CIAMIS — zona TV 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis kembali bergerak cepat menuju Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari, setelah menerima laporan rumah warga tertimpa pohon akibat cuaca ekstrem. Tim BPBD dipimpin Kepala Seksi Kedaruratan, Usid, didampingi dua petugas, Lili dan Dalik, serta turut didampingi Kepala Desa Kadupandak, Jana Sujana.

Kehadiran tim ini menjadi bagian dari upaya penanganan darurat yang meningkat di wilayah Ciamis bagian timur menyusul intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.


BPBD Sampaikan Permohonan Maaf, Tingginya Kasus Bencana Bikin Petugas Terus Bergerak

Setibanya di lokasi rumah warga terdampak, Usid menyampaikan permohonan maaf kepada kepala desa karena sempat kesulitan menghubungi BPBD saat kejadian berlangsung. Ia menjelaskan bahwa tingginya jumlah kejadian bencana di Ciamis membuat petugas hampir setiap hari berada di lapangan tanpa jeda.

“Kami mohon maaf jika telepon dari kepala desa belum langsung terangkat. Kami hampir setiap hari pindah dari satu lokasi bencana ke lokasi lainnya,” ujar Usid yang masih mengenakan perlengkapan lapangan.

Ia menambahkan bahwa banyaknya kejadian seperti longsor, pohon tumbang, hingga pergerakan tanah membuat timnya sering lupa waktu pulang karena harus terus menangani kondisi darurat.


Kadupandak Rawan Pergerakan Tanah, Kades Akui Mulai Kewalahan

Kepala Desa Kadupandak, Jana Sujana, mengaku kewalahan menghadapi lonjakan kejadian bencana dalam waktu berdekatan. Ia menegaskan bahwa wilayahnya termasuk zona rawan pergerakan lahan, sehingga potensi kerusakan dapat muncul sewaktu-waktu.

“Bencana datang silih berganti. Kami bingung harus merelokasi ke mana kalau suatu saat kondisi makin parah, karena lahan aman di Kadupandak sangat terbatas,” kata Jana.

Ia berharap pemerintah kabupaten dapat memberikan dukungan lebih jauh, termasuk penyediaan peta risiko yang lebih detail serta opsi relokasi jangka panjang bagi warga yang berada di zona merah.


Prioritas BPBD Masih Terfokus di Rajadesa dan Payung Agung

Di tengah penanganan di Kadupandak, Usid menyebut bahwa BPBD Ciamis juga masih memprioritaskan penanganan di dua wilayah lain, yakni Rajadesa dan Payung Agung, yang mengalami kerusakan cukup besar dalam beberapa pekan terakhir.

“Sebagian personel kami masih bertahan di sana karena tingkat kerawanannya cukup tinggi,” jelasnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa Kadupandak tetap menjadi perhatian serius mengingat riwayat pergerakan tanah yang berulang terjadi.


Tinjau Longsor di SDN Kadupandak, BPBD Pasang Garis Bahaya dan Serahkan Terpal

Setelah mengecek rumah terdampak pohon tumbang, tim BPBD melanjutkan peninjauan ke SDN Kadupandak yang mengalami longsor cukup dalam di bagian belakang sekolah. Kondisi ini dikhawatirkan memburuk jika hujan terus turun.

BPBD langsung memasang garis pembatas sebagai tanda bahaya untuk mencegah aktivitas warga dan siswa di area rawan. Selain itu, tim juga memberikan terpal untuk mengurangi erosi sementara di titik longsoran.

Langkah ini diambil sebagai penanganan cepat sembari menunggu tindak lanjut teknis dari dinas terkait.


Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak

Selain asesmen dan mitigasi teknis, BPBD turut menyerahkan paket sembako kepada warga yang terdampak bencana, baik korban rumah tertimpa pohon maupun warga yang berada di area risiko longsor.

Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam meringankan beban masyarakat, terlebih di desa dengan kondisi ekonomi yang masih terbatas.


Ancaman Bencana Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Kunjungan cepat BPBD ini menjadi pengingat bahwa Kadupandak masih berada dalam kondisi rawan bencana. Dengan potensi hujan yang diperkirakan masih tinggi, risiko pergerakan tanah dan pohon tumbang tetap perlu diwaspadai.

Usid menutup kunjungannya dengan pesan:

“Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin, meski dengan segala keterbatasan. Yang penting masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika ada tanda-tanda bahaya. Saya juga mengapresiasi Kepala Desa Kadupandak yang selalu sigap dalam penanganan bencana.”


Penulis: H. Asep Nendi Iman 


Lebih baru Lebih lama