Oleh: Usep Yana
Kota Tasikmalaya, 8 November 2025 — zona TV
Ada masa ketika guru adalah figur yang disegani bukan karena kekuasaannya, tetapi karena kebijaksanaannya. Ia menjadi sosok yang bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai. Di ruang kelas yang sederhana, di balik papan tulis yang penuh coretan kapur, terselip pelajaran hidup yang tak tercatat dalam kurikulum. Namun kini, peran itu perlahan memudar. Guru lebih sering dilihat sebagai pengajar, bukan pendidik.
Fenomena ini mencerminkan pergeseran persepsi yang tajam di tengah masyarakat. Di satu sisi, sekolah terus dituntut melahirkan generasi cerdas dan kompetitif. Namun di sisi lain, ruang moral dan budi pekerti mulai terkikis oleh batas-batas administratif dan ketakutan akan kesalahpahaman. Guru yang menegur dianggap melampaui batas. Guru yang memberi hukuman dianggap melanggar hak anak. Laporan demi laporan ke pihak berwajib menjadi cermin dari hubungan yang kian renggang antara sekolah, orang tua, dan nilai-nilai tradisional pendidikan.
Kini, banyak guru yang berjalan di atas garis tipis: antara mendidik dan dituduh melanggar. Akibatnya, sebagian memilih jalan aman mengajar tanpa menyentuh ranah karakter. Padahal, sejatinya pendidikan tidak pernah sekadar urusan angka dan nilai, melainkan proses memanusiakan manusia.
Refleksi ini mengajak kita semua orang tua, pendidik, hingga pembuat kebijakan untuk kembali menafsirkan makna guru dalam konteks yang lebih dalam. Guru bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa yang berakar pada cinta terhadap manusia dan masa depan.
Pendidikan akan kehilangan ruhnya jika guru hanya diposisikan sebagai pelaksana kurikulum. Ia harus diberi ruang untuk kembali menjadi pendidik sejati: yang menuntun dengan keteladanan, bukan sekadar menyampaikan pelajaran.
Karena sejatinya, bangsa ini tidak hanya butuh orang pintar tetapi juga manusia yang berkarakter, berempati, dan berakhlak. Dan semua itu berawal dari guru yang didengar, dihargai, dan dipercaya.
Diterbitkan oleh: Redaksi Zona TV
Editor : Cevi Supriatna

