Tokoh Jawa Barat: Masyarakat Diminta Waspada Terhadap Provokasi yang Mengancam Persatuan Bangsa

 

Bandung – zona TV 

Situasi politik nasional yang semakin mengkhawatirkan mendorong Tokoh Jawa Barat, Irjen Pol (Purn) Anton Charlian, yang akrab disapa Abah Anton, menginisiasi pertemuan mendadak dengan sejumlah tokoh masyarakat pada Minggu (31/8/2025). Pertemuan berlangsung di kediamannya, Jalan Parakan Asri No. 8, Bandung, sebagai langkah responsif terhadap dinamika unjuk rasa yang akhir-akhir ini menelan korban dari masyarakat maupun aparat.

Pertemuan tersebut dihadiri tokoh lintas organisasi, profesi, dan latar belakang. Hadir di antaranya:

  • H. Dian Rahadian, S.H.,M.H. (Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Barat )
  • Joni Suherman (Ketua Projo Jawa Barat)
  • Humar Dhani (Ketua GERSUMA dan Koalisi Partai Non Parlemen)
  • Ir. Deden Hidayat atau Wa Deden (Ketua Rumah Bersama Jabar)
  • Dr. Undang Darsa (Akademisi Universitas Padjadjaran)
  • Ki Pamanah Rasa (Purnawirawan TNI)
  • Budi H. (Ketua Aliansi Anti Intoleran dan Radikalisme)
  • Ustadz Ari (Ponpes Suryalaya)
  • Kang Debar (Aktivis 98)
  • Kang Rizal (Aktivis HMI)
  • H. Elis Suryani (Tokoh Budaya Sunda)
  • Widaningsih (Tokoh Perempuan Jawa Barat)
  • Ait MS (Tokoh HWS)
  • Sudrajat dan Darmanto (Tokoh Media)
  • Rames Gordon (Tokoh Kerukunan Antar Suku)
  • Asep Ruslan (Tokoh Asep Sadunya)
  • Nani (Aktivis KNPI).

Dalam pernyataannya, Abah Anton menegaskan bahwa demokrasi harus dijalankan dengan penuh martabat.

“Kita menghormati aspirasi rakyat, itu hak konstitusional. Namun, kita harus menolak keras aksi yang disertai dengan kekerasan, anarkisme, dan penjarahan,” ujarnya.

Ia juga menyinggung adanya penemuan bom molotov di lapangan, yang menurutnya menjadi sinyal adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja memancing kerusuhan.

Abah Anton mengingatkan masyarakat, termasuk mahasiswa, pekerja ojek online, maupun organisasi kemasyarakatan, agar tidak mudah terseret arus provokasi.

“Kalau bangsa ini rusuh, yang paling rugi adalah rakyat kecil. Perekonomian akan macet, biaya hidup semakin berat, dan penderitaan makin panjang,” tegasnya.

Menurutnya, demokrasi sejati adalah ruang untuk membangun gagasan, bukan sarana untuk menghancurkan persatuan bangsa.

Menutup pertemuan, Abah Anton menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para tokoh yang hadir maupun yang berhalangan hadir karena alasan keamanan. Ia berharap pesan moral yang disampaikan dapat menjadi panduan bagi masyarakat Jawa Barat agar tetap mengutamakan kedamaian.

“Mari kita jaga negeri ini dengan cara yang beradab. Jangan sampai provokasi memutus ikatan persaudaraan kita sebagai bangsa,” pesannya penuh harap.



PENERBIT: REDAKSI ZONA TV 

Lebih baru Lebih lama