Dugaan Adanya Pencurian Ikan, Nelayan Minta Patroli di Laut Arafura Diperketat

 


Zona TV, Maluku, Kepulauan Aru

Lagi-lagi laut Arafura dijarah hasilnya, ratusan kapal perusahaan asing penangkap ikan berjaring pukat, kembali beroperasi di laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Ribuan ikan hingga hasil laut lainnya diambil tanpa ada pengawalan dari petugas seperti  TNI AL, Polairud hingga KKP. 


Parahnya, kendati kapal-kapal tersebut memiliki ijin operasi adalah pukat udang, akan tetapi perangkat alias alat tangkapnya itu adalah pukat ikan. 


"Jadi peralatan pukat udang itu hanya kamuflase semata. Sudah banyak bukti pak. Mereka bilang mereka jaring udang, tetapi peralatan mereka itu semua jaring trol pukat ikan yang dong pakai beroperasi saat ini di laut Arafura ini," ungkap sejumlah nelayan di Dobo, kepada media ini sembari meminta identitasnya dirahasiakan, Senin (25/3/2025)


Dugaan kami, kata nelayan, lolos kapal-kapal perusahaan asing dalam menggunakan jaring pukat ikan dan beroperasi di laut Arafura saat ini mungkin karena adanya backingan kuat. Sehingga kapal-kapal asing ini seenaknya beroperasi di laut Arafura tanpa ada tindakan tegas dari petugas. 


"Ya dugaan kami itu, pasti backingannya orang kuat, sehingga semua pemeriksaan yang dilakukan petugas kerap lolos. Terbukti kapal-kapal saban hari melakukan trol ikan dengan peralatan pukat di laut ini," ungkap nelayan sembari menunjuk kapal-kapal tersebut, yang tengah bertambat di depan pelabuhan Dobo.


Olehnya itu, para nelayan meminta kepada  KKP, TNI AL dan Polairud agar lebih tingkatkan operasional dan pengawasan yang tegas, sehingga ribuan hasil laut Arafura ini tidak terkuras habis. 

"Kami minta petugas tingkatkan operasional dan pengawasan agar hasil laut Arafura ini tidak terkuras habis. Karena yang nanti susah itu kami nelayan lokal," pinta nelayan.


Nelayan juga meminta kepada Presiden Prabowo untuk segera menyikapi permasalahan ini. Harus ada langkah tegas yang diambil atas beroperasinya kapal-kapal ini asing di laut Arafura. Karena sudah sangat meresahkan nelayan lokal. 


"Pak Presiden harus turun tangan, sebab sudah sangat meresahkan kami nelayan kecil. Ini perampokan hasil ikan kami di luat Arafura," ungkap nelayan. 


Sebab lanjut nelayan, kalau sampai tidak ada langkah tegas dari Negara, maka kapal-kaapl asing yang bertopeng ijin pukat udang ini, akan menguras habis hasil laut Arafura dan nelayan kecil di Kabupaten Kepulauan Aru akan menderita seumur hidup. Karena hasil laut sudah terkuras habis. 


"Kalau hasil laut kami terus dirampok seperti ini, maka kami nelayan kecil akan menderita seumur hidup. Jadi Negara harus hadir dan tegas atas praktek-praktek ilegal seperti ini," harap nelayan.




Lebih baru Lebih lama